Behaviorisme : Kilasan Sejarah

Aliran psikologi behaviorisme dicirikan dengan pengkajian mendalam tentang stimulus dan respond. Psikolog yang terkait didalamnya antara lain, Ivan Pavlov, I.B. Watson, Skinner, dan E.L. Thorndike.

Berdasarkan penelitian Pavlov di Rusia terhadap seekor anjing, lahirlah sebuah teori yang terkenal yakni : classical conditioning. Teori tersebut menyatakan bahwa setiap organisme, perilakunya terjadi secara refleks, dan dibatasi oleh rangsangan sederhana dan bersifat mekanis. Teori ini menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi melalui bentuk hubungan antara peristiwa dalam lingkungan dengan individu pada saat proses belajar berlangsung. Secara psikologis, peristiwa yang terjadi dalam lingkungan itu disebut sebagai stimulus (S), sedangkan perilaku yang terkena stimulus, disebut respon (R).

Selain di Rusia, aliran behaviorisme juga ada di Amerika Serikat. Ilmuan yang bertanggungjawab memperkenalkannya adalah J.B. Watson. Beliau terkenal dengan ucapannya : “berikanlah kepada saya 10 orang anak (bayi), maka akan saya jadikan ke-10 anak itu sesuai kehendak saya”. Artinya, Watson meyakini bahwa dengan memberikan proses kondisioner tertentu dalam proses pendidikan, ia dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu.

Sementara itu, penelitian Pavlov juga telah merangsang peneliti Amerika Serikat yang lainnya, bernama E.L. Thorndike. Hasil penelitian yang menggunakan kucing, melahirlah teori law of effect atau dijuluki S-R bond theory. Thorndike menyatakan bahwa respon akan diperkuat jika diikuti oleh kesenangan, dan dilemahkan jika diikuti oleh ketidaksenangan. Prinsip yang hadir adalah reinforcement (penguatan). Jika sesuatu tindakan yang didikuti suatu perubahan yang memuaskan dalam lingkungan, kemungkinan perbuatan itu diulangi, dan akan meningkat. Latihan dan pengulangan dilakukan untuk mencapai kemahiran, seperti pada slogan practice make perfect. Makna yang terkandung adalah, semakin kuat stimulus, maka semakin kuat respon.

Teori law of effect Thorndike, kemudian diperluas oleh Skinner yang dikenal sebagai seorang behaviorisme radikal. Teori yang dihasilkan adalah operant conditioning. Teori tersebut membahas tentang penggunaan konsekuensi-konsekuensi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan untuk mengubah perilaku. Prinsip reinforcement menjadi fokusnya. Beliau meyakini bahwa, perkembangan kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah akibat dari respon terhadap kejadian eksternal. Artinya, kita menjadi seperti apa yang diinginkan karena mendapatkan reward dari apa yang kita inginkan itu. Bagi Skinner, hal yang utama dalam membentuk kepribadian seseorang adalah dengan memberikan : reward dan punishment.

Behaviorisme classic dan new behaviorisme yang disebut sebagai masih satu aliran, yakni aliran behaviorisme, telah membawa kemajuan sekaligus keberatan-keberatan. Behaviorisme telah berperan besar dalam mengasilkan sebuah psikologi hewan. Pada manusia, behaviorisme memiliki sumbangsih bagaimana mendidik anak atau merubah perilaku. Sedangkan keberatan yang diutarakan adalah, behaviorisme terlalu mekanis yang diibaratkan sebagai sebuah mesin reksi. Namun demikian, behaviorisme telah mengawali sebuah psikologi yang mandiri, berdiri sebagai sebuah ilmu.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama