Pantun Bale : Simulasi AKM - Kamila,S.Pd.I


Pantun Bale bukanlah pantun, tapi kependekan dari Pantau Tulisan Sobat Lage. Program ini baru dirilis tanggal 19 Oktober 2021 dengan harapan dapat memberikan sumbangsih berarti terhadap tulisan yang dijadikan objek pantauan atau ulasan. Untuk edisi perdana, dipilihlah sebuah tulisan berjudul Simulasi AKM karya Kamila,S.Pd.I pada blog berjudul https://ka161281.blogspot.com/. Semoga Pantun Bale ini dapat bermanfaat.

Kekuatan

Apa yang ditulisakan adalah merupakan kisah perkembangan disekolahnya terkait pelaksanaan AKM di kelas V MI DDI Lipu, ternate. Penulis yang menjabat sebagai kepala sekolah dan ketika tulisan ini dibuat tidak ada di tempat karena menghadiri kegiatan STQ tingkat nasional, sebenarnya memberikan catatan-catatan penting untuk dirinya sekaligus bawahannya. Alur yang diuraikan amat mudah dimengerti atau dipahami. Tak lupa, aura motivasi dan harapan juga tertulis rapi. Untuk tujuan tulisan sebagai memberi pesan, rasanya kesan yang terlihat jelas: it work !, ya berhasil. Tulisan ini baik dalam memberikan pesan.

Kondisi yang diungkapkan juga jujur, apa adanya. Sebagai sekolah swasta yang kecil, bukan berarti harus merasa kecil apalagi tidak percaya diri. Usaha, harapan, dan kemampun "dicampurnya" menjadi kekuatan untuk menghadapi AKM selanjutnya. Selain untuk catatan "kedalam", di sisi lain, ini menjadi catatan bagi pemegang kebijakan di lingkungan sekolah tersebut. 

Secara keseluruhan, walaupun tulisannya terbilang singkat, namun dengan 2 foto yang disuguhkan, ini seakan menjadi "tidak singkat", karena pesan yang terkandung dalam tulisan ini sebenarnya adalah proyek jangka panjang. Kemampuan pengoperesian perangkat lunak dan keras, juga semangat literasi, telah menjadi pesan yang tidak bisa secara instan diselesaikan oleh seluruh warga sekolah dan orang tua tentunya.


Kelemahan

Bagi pembaca yang tidak familiar dengan dunia sekolah keislaman, akan bertanya-tanya dibenaknya. MI itu apa ya ?, STQ ?, dan sejenisnya. Ketiadaan arti atau penjelasan singkat, bisa jadi pemicu pengaburan pesan, bahkan tulisan ini akan ditinggalkan pembacanya, sambil berseloroh: "ngak ngerti ahh ?", sambil buka blog atau kanal lainnya....

Curahan hati (curhat) seringkali menjadi headline orang yang nge-blog, namun tanpa tujuan atau harapan yang akan diharapkan dari tulisan, maka akan terkesan "asal nulis aja". Jika dilombakan, apalagi kalau tingkat nasional, curhatan tidak akan mendapat point besar. Tulisan ini tidak secara gamblang menyebut "apa maksud tulisan ini", bagi mereka yang lazim butuh "arah tulisan diawal", amat mungkin pergi, atau "hambar", pergi begitu saja.

Kata-kata penegasan yang langka di tulisan ini menjadi kelemahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Kata seperti: "jadi", "dengan demikian", "harapannya", "maksudnya", atau "kesimpulan", atau pula "sebagai penutup", nyaris tak terlihat. Kalau menonton film, akan terasa sekali seperti alur berjalan, tau-taunya sudah habis. Sekali lagi, kealpaan itu, bis amembuat tulisan menjadi hambar, dan terkesan "biasa aja".


Simpulan

Saya dan banyak penulis di komunitas ini, besar dalam pendidikan jaman Orde Baru yang bersifat "satu versi", yang seringkali terasa alergi jika "dikritik". Semoga salah ya..hehehehe...Program ini mencoba untuk membiasakan kita meninggalkan sifat itu, dan mudah-mudahan dapat menajamkan tulisan ke arah yang semakin baik. Apa yang saya ingin katakan ialah, tulisan Ibu Kepala Sekolah ini, menyadarkan saya bahwa tulisan selalu tidak sempurna. Saran seperti menuliskan pejelasan di singkatan (walaupun hanya sekali), menyematkan kata penegas, dan maksud ke arah mana tulisan dibuat, saya kira pantas ditampung, dan dapat menjadi masukan yang baik (bermanfaat). 

Demikian.



8 Komentar

  1. Mantaaap Pantunnya Mas Cip. Sy blm nulis, maaf, mempelajari dulu cara penilisan teman2...

    BalasHapus
  2. Ada nuansa sejarahnya ya, baca tulisan Bung Cip. Saya setuju mengkritik selalu dibarengi dengan tawaran solusi. Karena bersifat tawaran, terserah yang ditawari, berkenan atau tidak. Saya yakin berkenan jika cara penyampaian atau bentuk kritikan disampaiakn dengan baik disertai data. Begitu.

    BalasHapus
  3. Edisi pertama akan menjadi contoh di edisi edisi pantun bale. Semoga saya bisa partisipasi di edisi pantun bale berikutnya.
    Terimakasih ide kreatifnya Bang Cip..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minggu depan bakalan tambah asyik deh..hehehehe...

      Hapus
  4. Waah...luar biasa program pantun bale ini, sangat-sangat bermanfaat bagi penulis untuk bisa lebih baik lagi. Terimakasih Pak..semoga kedeian banysk lagi tulisan yang di pantun balekan

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama