E-Raport: Ketika Bang Indra Menulis Sejarah


Pantun Bale Indrakeren Edisi 18 Januari 2022

Kesan pertama membaca tulisan Bang Indra ini, saya menilai karya beliau sebagai sebuah karya sejarah. Kisah sejarah hakikatnya ialah membincangkan perubahan, sang penulis secara gamblang mengisahkan terjadi perpindahan kondisi dari manual ke digital, lebih tepatnya, Bang Indra memberi istilah sebagai "semi digital. Apabila dikisahkan lebih luas lagi kepada kisah perubahan kinerja juga etos kerja, bisa jadi ini menjadi karya dasar perubahan sosial ala sosiologis disekolah khususnya, dan dunia pendidikan Indonesia secara umum.

Dalam tulisan tersebut, terlihat kekuatan kisah perubahan ini disitir dengan kalimat:

"Selama ini penilaian dilakukan secara manual, yaitu guru menuliskan rapor dengan menggunakan tinta pulpen.

Setelah E-Rapor diluncurkan, penilaian rapor dilakukan dengan digital, di mana guru harus merencanakan penilaian dan melakukan penilaian secara semi online."

Sebenarnya, di DKI Jakarta, sudah memulai proses ini sejak tahun 2004-2005. Oleh karena program propinsi yang cukup banyak "yang dikorbankan", kemudian terjadi pula proses perubahan di sana-sini. Pergantian template, server, hingga para pengusung juga penanggung jawab (pejabat) terkait, juga hiasi perkembangan hingga 10 tahunan ke depan.

Saya berada di proses ini, sehingga ketika membaca tulisan Bang Indra lahirlah ingatan proses tersebut, dan dikolom komentar blog beliau saya menulis: "Tulisan bang Indra ini mengingatkan kembali kisah saya...dan itu menjadi kebanggan tersendiri karena menjadi "saksi dan pelaku" perpindahan proses "moderen" tersebut...". 

Ya, dengan demikian Bang Indra adalah saksi dan pelaku sejarah. Sejarah ya, bukan masa lalu!. Masa lalu adalah peristiwa yang waktunya sudah berlalu, tapi kalau sejarah adalah masa lalu yang bermakna, memberikan arti sebuah dampak atau pengaruh terhadap kehidupan manusia. Dengan adanya raport digital, guru "terpaksa" bisa dan biasa memakai aplikasi excel misalnya, atau wajib mampu manjalankan  proses penilaian digital mandiri. Ini sebenarnya perubahan etos kerja dalam skala kecil, sekaligus perubahan yang juga menjadi hal esensial dalam kajian sejarah.

Tidak hanya kekuatan tulisan Bang Indra cukup sampai disini, justru diawal sudah membuat semacam "disclaimer", sebuah awalan yang nyaris tidak dibuat para penulis blog, termasuk saya...hehehehehehe...diakhir tulisan juga memperjelas, bahwa ada tujuan khusus kenapa beliau menulis kisah sejarah ini. 

Sebagai tulisan untuk mengenalkan, maka jangan berharap adanya detail apalagi tutorial membuat e-raport. Ini tulisan tentang langkah lazim yang dilakukan guru dalam pengolahan nilai. 

Tulisan ini pula terasa "lompat" dibagian penutup. Penulis lebih fokus kepada "harapan-harapan" dibandingkan membuat simpulan dari tulisannya. Lagi anak-enaknya membaca bagaimana prose peniliaian "semi-digital", tiba-tiba masuk ke lorong "faedah". Ini seperti nonton film yang sedang bertarung lagi "rame-ramenya", kemudian "disudahi" dengan aktor berujar: "film ini bermanfaat untuk kesehatan, diharapkan orang tua dapat mendampingi".

Sebagai penutup, saya ingin menyatakan bahwa saya senang membaca tulisan Bang Indra. Saya apresiasi dengan mengirimkan jempol untuk beliau: "Seorang penulis blog yang konsisten dengan karakternya". 


17 Komentar

  1. Terimakasih "Pantunya" pak Cip
    Saya jadi lebih mengenal sejarah, setelah tulisan saya diulas kembali.

    Kritiknya saya terima, semoga tidak "kentang" Lagi ketika membaca tulisan saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saling mengingatkan, saya yakin bang Indra pasti bisa kok !

      Hapus
  2. Wah ternyata sudah lama ya ttg e-rapor digagas? Ulasannya mantul Mas Cipto..

    BalasHapus
  3. Pantun bale yang waaw... Mantab Pak Cip

    BalasHapus
  4. Pantun bale selain berguna untuk mengomentari tulisan orang lain, juga menjadi ajang pembelajaran yang mengasyikkan juga.

    BalasHapus
  5. Wah memang ahli sejarah Pak Cipto. Angkat dua jempol menjadi pelaku perubahan.

    BalasHapus
  6. Pak Indra emang jempolan. Salut sama beliaau

    BalasHapus
  7. Mantap Bung Indra.....kalau saya.menilai Bung Indra ini selalu siap dengan srgala pembaharuan yang baik tentunya.....dapat diprediksi blognya dinamis.....siap selalu berubah ke arah yg baik.....pembelajar seumur hidup. Salam Bung Indra

    BalasHapus
  8. Bangga sekali bisa berjumpa dengan para pakar di sini...
    Semoga membaa perubahan untuk diriku juga.. yang masih berproses..

    BalasHapus
  9. That was never the case before operating and utilizing the service with Cloud 3D Print. 3D printing has never been this simpler with our all-in-one platform that may easily automate your workflow with the rich features provided. On prime of precision machining that, the management and monitor of your print job lets you remotely manage your print job. Intuitive interface to manage your initiatives, 3D fashions, G-code fashions and your print jobs. This book will help you perceive what sorts of 3D printing technologies are presently available and the way they work. Most gadgets may be} smaller than a breadbox and may be made out of single color of plastic are perfect for 3D printing.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama